Bijih yang dihasilkan dari kegiatan penambangan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) dari tambang-tambang bawah tanah Kencana dan Toguraci, dikirim ke area pengolahan atau Mill, dan dikelompokkan berdasarkan kadar mineral emas, serta asal pengambilannya. Kemudian dilakukan tahap pencampuran atau blending, yang mengacu kepada target dari rencana produksi. Untuk kemudian materi bijih siap diumpankan kepada proses penggilingan berikutnya.

Materi lalu diumpankan ke sirkuit SAG Mill dengan menggunakan loader dan jaringan konveyor. SAG Mill merupakan silinder berputar yang berisi bola-bola baja, yang berfungsi untuk menghancurkan bongkahan bijih agar memiliki ukuran yang ideal untuk proses berikutnya. NHM memiliki dua sirkuit SAG Mill dengan kapasitas total sekitar 100 ton per jam.



Hasil gilingan akan dipisahkan antara bijih yang sudah halus, dengan bijih yang masih kasar yang akan diumpankan kembali ke SAG Mill untuk digiling ulang. Sedangkan bijih yang sudah halus akan disalurkan untuk melalui penggilingan lebih lanjut, sehingga memiliki ukuran ideal untuk proses berikutnya.

Material bijih halus berbentuk lumpur atau slurry ini, akan dikontakkan dengan larutan sianida yang bertujuan untuk melarutkan kandungan emas di dalamnya. Padatan lain, yang telah dipisahkan dari emas kemudian menjalani proses detoksifikasi untuk menurunkan kadar sianida bebasnya. Kadar sianida bebas dalam lumpur tersebut diturunkan hingga menjadi tidak lebih dari 50 ppm. Materi tailing ini kemudian dipompakan ke Fasilitas PengendapanTailing (TSF) agar proses sedimentasi dan degradasi sianida secara alami untuk menurunkan kadar sianida hingga kurang dari 0,5 ppm.

Cairan limpasan akan dipompakan menuju kolam penjernihan atau polishing pond. Sampel air akan diambil setiap hari untuk memeriksa kadar kandungan logam terlarut dan sianida bebasnya. Apabila telah memenuhi standar baku mutu lingkungan, air akan dipompa keluar ke sungai, atau perairan terbuka.



Endapan emas yang dipanen menjalani proses mixing serta pengeringan untuk menurunkan kadar air dan kandungan logam berat. Selanjutnya dilebur di dalam tungku bersuhu tinggi.

Emas dan perak yang sudah terpisah dari slag yang masih mengandung mineral yang tidak diperlukan, kemudian diproses lebih lanjut untuk menghasilkan produk akhir yang disebut Dore Bullion yang mengandung sekitar 45% emas, 45% perak, dan hanya 10% logam pengotor lainnya.

Produk batangan bullion ini kemudian akan dikirim oleh NHM ke fasilitas pemurnian yang dimiliki PT Antam Logam Mulia, untuk diolah menjadi emas murni dengan kadar 99,99%, sebelum dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan emas dunia.